Mahasiswa UPER Ajak Anak Jalanan Merakit Energi dari Lingkungan Sekitar
Beranda  

Mahasiswa UPER Ajak Anak Jalanan Merakit Energi dari Lingkungan Sekitar

Tingginya jumlah anak jalanan di perkotaan dan terbatasnya akses listrik di kawasan padat penduduk masih menjadi persoalan nyata di Indonesia, terutama di wilayah urban marginal. Berdasarkan data Kementerian Sosial (2021), terdapat lebih dari 9.000 anak jalanan yang tersebar di kota-kota besar, sebagian besar di antaranya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal maupun pelatihan keterampilan. Masalah tersebut kian kompleks ketika dikaitkan dengan data dari Kementerian ESDM (2022) yang mencatat masih ada lebih dari 500 ribu rumah tangga yang belum menikmati akses listrik yang layak menunjukkan bahwa kelompok rentan tidak hanya terpinggirkan dalam aspek sosial, tetapi juga dari hak dasar atas energi.

Komisaris Utama PT Pertamina: Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Menghadapi Berbagai Tantangan Global di Sektor Energi
Beranda  

Komisaris Utama PT Pertamina: Pentingnya Peran Generasi Muda dalam Menghadapi Berbagai Tantangan Global di Sektor Energi

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Komjen Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H., menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan global di sektor energi. Pesan ini disampaikan dalam kuliah umum bertajuk “Cipta Karsa: Tantangan Energi Masa Depan” yang digelar di Universitas Pertamina.

Inovasi Hebat Karya Mahasiswa UPER, Ubah Lontar Jadi Pemanis Sehat
Beranda  

Inovasi Hebat Karya Mahasiswa UPER, Ubah Lontar Jadi Pemanis Sehat

Diabetes terus menjadi sorotan karena dampaknya yang besar terhadap kualitas hidup. Gaya hidup tidak sehat, terutama konsumsi gula berlebih, menjadi pemicu utama penyakit ini. Data dari Federasi Diabetes Internasional (2021) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi kelima di dunia, mencapai 19,5 juta orang. Tak hanya itu, laporan Kementerian Kesehatan (2023) mengungkapkan bahwa prevalensi diabetes meningkat hingga 11,7%, menandakan tren yang terus melonjak setiap tahunnya. Angka yang mengkhawatirkan ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menjaga pola hidup sehat.

Centre Radial Detection, Teknologi Baru Pengolahan Data dengan Kualitas Lebih Baik
Beranda  

Centre Radial Detection, Teknologi Baru Pengolahan Data dengan Kualitas Lebih Baik

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan populasi, permintaan energi juga mengalami lonjakan. Kementerian ESDM (2023) melaporkan bahwa konsumsi energi final Indonesia pada tahun 2023 meningkat 60% dibandingkan satu dekade sebelumnya, mencapai 1,2 miliar barel minyak. Oleh karena itu, optimalisasi sumber daya energi fosil masih menjadi kebutuhan utama dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

3 Tips dari Para Ahli: Temukan Passion di Tengah Ketidakpastian
Beranda  

3 Tips dari Para Ahli: Temukan Passion di Tengah Ketidakpastian

Perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) memicu kekhawatiran akan pergeseran lapangan kerja. Data BPS (2024) mencatat 7,20 juta pengangguran terbuka, mayoritas berusia 15–24 tahun, dengan lulusan pendidikan tinggi yang menganggur meningkat dari 5,52% (2023) menjadi 5,63% (2024). Sementara itu, sektor formal hanya menyerap 40% tenaga kerja atau sekitar 2 juta orang, sedangkan pekerja informal kini mendominasi hingga 60%, mencerminkan ketidakstabilan dunia kerja yang semakin kompleks.

Inovasi Ini Bikin Putra Bojonegoro Jadi Hero
Beranda  

Inovasi Ini Bikin Putra Bojonegoro Jadi Hero

Bojonegoro, Jawa Timur, memiliki potensi besar untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis sinar surya, dengan rata-rata intensitas cahaya 4,8 kWh/m² per hari dan luas wilayah 2.307 km². Selain mendukung target nasional bauran EBT 17-19% pada 2025, pengembangan ini dapat memberikan akses energi bersih yang terjangkau, terutama di wilayah terpencil. Namun produksi sel surya masih melibatkan bahan kimia berbahaya seperti silicon tetrachloride dan timbal, yang berisiko mencemari lingkungan.

Kiat SDM Kawakan: Kuasai Ilmu Keberlanjutan
Beranda  

Kiat SDM Kawakan: Kuasai Ilmu Keberlanjutan

Kinerja perusahaan saat ini diukur tidak hanya dari kontribusi terhadap lingkungan, tetapi juga melalui penerapan aspek keberlanjutan yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Meski demikian, ESG Survey Report PwC (2023) mengungkap bahwa kinerja perusahaan dalam aspek sosial dan tata kelola masih kurang optimal dibandingkan aspek lingkungan.

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.