Ketergantungan Indonesia pada energi fosil masih tinggi, dengan sekitar 81% listrik berasal dari bahan bakar fosil, sementara potensi EBT mencapai ±419 GW yang belum termanfaatkan optimal. Di tengah kenaikan permintaan energi dan tuntutan penurunan emisi, Indonesia menghadapi trilema energi: ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
Universitas Pertamina (UPER)
Sistem Sanitasi Air Inovasi Mahasiswa UPER, Bantu Sediakan Air Bersih bagi 150 Rumah Tangga
Warga Desa Barengkok, Kabupaten Bogor, masih mengandalkan aliran sungai dan sumur berwarna keruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat musim hujan, air kerap bercampur lumpur, sementara pada musim kemarau pasokannya semakin menipis. Kondisi ini membuat masyarakat desa rentan terserang penyakit berbasis air, mulai dari diare hingga infeksi kulit.
Mahasiswa UPER Juara Kompetisi Internasional ASHRAE 2025, Ciptakan solusi Pendingin Bangunan Tropis
Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Pertamina (UPER), Arya Wirayuda, Ahmad Juliansyah, dan Zahra Zulfia Ananta, menjuarai kompetisi internasional American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE) 2025. Tim “Heat Seekers” meraih penghargaan Rising Star, Design HVAC System Selection, yang diumumkan 2 Agustus 2025 mengungguli 170 tim dari berbagai negara.
Komposter Putar, Alat Pengolah Sampah Penghasil Pupuk Inovasi UPER
Sampah rumah tangga masih menjadi tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Sekitar 62 persen dari total 70 juta ton sampah nasional per tahun merupakan sampah organik yang sebagian besar belum terkelola dengan baik. Di Kabupaten Bogor, timbulan sampah bahkan mencapai 2.766 ton per hari (2024), mencerminkan tingginya beban pengelolaan.
Inovasi Mahasiswa UPER, Hadirkan Lambo Jernih Teknologi Penyaring Air
Semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, pada 2006, yang dikenal sebagai Lumpur Lapindo, meninggalkan dampak berkepanjangan: permukiman dan infrastruktur terendam, lahan produktif hilang, hingga relokasi ribuan warga. Hingga kini, jutaan meter kubik material lumpur masih menumpuk dan menjadi tantangan pengelolaan pascabencana. Selain kerugian sosial-ekonomi, residu lumpur dan perubahan kualitas lingkungan turut menimbulkan kekhawatiran terhadap mutu air dan tanah di kawasan terdampak.
Perkuat Talenta Hijau untuk Dukung NZE Pertamina, Universitas Pertamina Resmikan SUPER
Universitas Pertamina (UPER) meresmikan Sustainability Center Universitas Pertamina (SUPER) pada Senin (11/8/2025), bertepatan dengan peluncuran Peta Jalan Net Zero Emissions (NZE) Pertamina. Kehadiran SUPER ini akan berperan sebagai pusat kajian dan inovasi yang akan mendukung percepatan pencapaian Net Zero Emissions 2060, melalui kolaborasi akademik, industri, pemerintah untuk menutup kesenjangan keterampilan melalui riset terapan, kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, dan proyek lapangan.
Mimpi dari Ujung Negeri:: Sandi Pamungkas, Mahasiswa Asal Natuna yang Tembus Ajang Nasional
Di sudut utara Indonesia, di antara pulau-pulau kecil yang terhampar di Laut Natuna Utara, seorang anak muda tumbuh dengan mimpi yang jauh lebih besar dari batas cakrawala tempat tinggalnya. Namanya Sandi Pamungkas, putra daerah dari Natuna, Kepulauan Riau, yang kini mengangkat nama Universitas Pertamina (UPER) di panggung nasional sebagai Mahasiswa Berprestasi.
Debut di THE Impact Rankings, Komitmen UPER Pada Pembangunan Berkelanjutan
Gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada 30 Juli 2025, memicu serangkaian bencana susulan berupa tsunami yang melanda wilayah pesisir Jepang, Hawaii, dan Indonesia. Selain merusak infrastruktur, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas kesehatan, gempa juga berdampak besar pada manusia dan lingkungan. Peristiwa ini kembali menegaska pentingnya mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khusus dalam pengelolaan sumber daya alam, penguatan layanan dasar, dan ketahanan terhadap krisis multidimensi.
Universitas Pertamina Kampus Pertama di Jakarta yang Menerapkan Teknologi Johkasou
Dikenal sebagai negara dengan sistem pengelolaan limbah terbaik, Jepang tak hanya menerapkan regulasi ketat, tetapi juga mengembangkan teknologi canggih seperti Johkasou, sistem pengolahan air limbah domestik yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai pencemar. Lebih dari 8 juta unit Johkasou telah dipasang di seluruh Jepang (Japan Ministry of the Environment, 2022), menjadikannya solusi sanitasi yang efisien, hemat energi, dan cocok untuk kawasan tanpa infrastruktur sentralisasi.
Kolaborasi Universitas Pertamina dan Siemens Kembangkan Teknologi Listrik Cerdas
Di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional, pemerataan akses listrik masih menjadi tantangan besar. Laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2024 menyebutkan bahwa sekitar 20 persen wilayah di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses listrik. Padahal, permintaan energi terus tumbuh dengan rata-rata kenaikan 5,3 persen setiap tahun sejak 2018 (BPS, 2024).
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.
