Kota-kota besar seperti Jakarta menghadapi tekanan pangan akibat pertumbuhan penduduk, keterbatasan ruang hijau, dan ketergantungan tinggi pada pasokan luar kota. FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations) mencatat bahwa secara global terdapat 200 juta urban farmers yang memasok pangan bagi 700 juta orang, dan di Asia sekitar 50 persen rumah tangga urban memanfaatkan pertanian kota untuk menekan biaya hidup. Kondisi ini memperlihatkan bahwa urban farming berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan perkotaan.
Untuk memperkuat kemandirian pangan
