Pemalang, haluanpublik.com – Desa Pulosari di kecamatan Pulosari kabupaten Pemalang adalah sebuah daerah pedesaan yang tenang di lereng Gunung Slamet, telah menjadi tempat bagi pertumbuhan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu UMKM yang menonjol adalah “Kopi Cap Tugu Juang,” yang telah menjadi tempat favorit warga lokal dan pengunjung untuk menikmati secangkir kopi berkualitas.
Namun, dalam upaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, UMKM ini membutuhkan bantuan dalam memecahkan tantangan kecil namun penting, seperti menyediakan tempat yang nyaman untuk meletakkan cutlery saat pelanggan menikmati minumannya.
Di sinilah peran mahasiswa Teknik Mesin dari Universitas Diponegoro (UNDIP) masuk. Dengan semangat kewirausahaan dan pengetahuan teknis mereka, mahasiswa ini memutuskan untuk berkolaborasi dengan UMKM Kopi Cap Tugu Juang dalam proyek inovasi. Dia menciptakan solusi sederhana namun berdampak besar: Cutlery Cove yang fungsional dan menarik.
Mahasiswa Teknik Mesin UNDIP ini menerapkan prinsip-prinsip desain ergonomis dan estetika untuk menciptakan Cutlery Cove yang efektif. Dalam kerjasama yang erat dengan pemilik UMKM, mereka memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan serta tata letak meja dan area penyajian. Setelah beberapa tahap perancangan, mereka menghasilkan prototipe Cutlery Cove yang kompak dan mudah diakses, hal tersebut disampaikan Muhammad Alfan Hidayat Mahasiswa Undip jurusan Prodi Teknik Mesin. Rabu (16/08/2023).
Lebih lanjut Muhammad Alfan Hidayat menerangkan bahwa “Cutlery Cove” ini memiliki bentuk yang unik dan menarik perhatian, dengan desain yang sesuai dengan identitas visual Kopi Cap Tugu Juang. Selain itu, material yang digunakan adalah ramah lingkungan dan tahan lama, sehingga memastikan kelangsungan produk ini dalam jangka waktu yang lama. Inovasi sederhana ini memiliki dampak yang luar biasa pada UMKM Kopi Cap Tugu Juang dan komunitas Desa Pulosari secara keseluruhan.
Cutlery Cove yang dirancang dengan baik membantu menciptakan pengalaman yang lebih nyaman bagi pelanggan saat menikmati kopi mereka. Selain itu, produk ini juga merupakan cerminan dari semangat kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku usaha lokal, pungkas Muhammad Alfan Hidayat.
Pemilik UMKM, Hasan, merasa terbantu oleh inisiatif mahasiswa ini. Menurutnya, inovasi ini bukan hanya mengatasi masalah praktis, tetapi juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana kerjasama antara perguruan tinggi dan komunitas bisnis lokal dapat menciptakan hasil yang bermanfaat dan berkelanjutan, ujar Hasan.
Dalam kesempatan tersebut Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Heni Risqiati S.Pt dan Fahmi Arifan S.T.,M.Eng. memberikan motivasi bahwa Kisah sukses ini mengingatkan kita akan potensi yang terkandung dalam kolaborasi antara akademisi dan praktisi. Mahasiswa Teknik Mesin UNDIP tidak hanya belajar tentang aplikasi praktis dari pengetahuan teknis mereka, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan dan pertumbuhan UMKM lokal. Dalam proses ini, mereka juga mengasah keterampilan seperti inovasi, kewirausahaan, dan kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya, terang Fahmi Arifan.
Kreativitas Mahasiswa Teknik Mesin UNDIP dalam menciptakan inovasi sederhana namun bermakna untuk UMKM Kopi Cap Tugu Juang Desa Pulosari patut diapresiasi. Kisah ini mengilhami kita semua untuk melihat peluang dalam tantangan sehari-hari dan mengajak kolaborasi lintas sektor demi mencapai tujuan bersama, pungkas Heni Risqiati. (Eko B Art)