Depok, haluanpublik.com – Atmosfer olahraga tenismeja di Kota Depok sangat semarak, dengan ditandai oleh lahirnya klub-klub atau Persatuan Tenis Meja (PTM) dan makin banyaknya turnamen olahraga ini di seantero kota Depok, baik yg sifatnya sederhana dalam hal jumlah hadiah, maupun yg jumlahnya fantastis seperti yang dihelat oleh Determinant Confident, Resilience (DCR) Enterprise pada tanggal 11-12 Oktober 2025 ini yang menyediakan total hadiah lumayan fantastis.
Di turnamen yang bertajuk “Funturnamen Tenismeja #2”, DCR Enterprise yang dihelat di arena indoor DCT yang terletak disebuah perumahan di kawasan kecamatan Cimanggis, Depok ini, menyediakan total hadiah 33 juta bagi para pemenang, yang dibagi dua kategori perorangan dan beregu.
Sayangnya, maraknya pertumbuhan olahraga tenis yang dilakukan di atas meja kecil ini, tak dibarengi dengan apresiasi dari pihak terkait, dalam hal ini Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) pengurus daerah (Pengda) kota Depok.
“Dari pelaksanaan turnamen pertama yg dilaksanakan pada tahun lalu (2024) kami laksanakan sepenuhnya swadaya,” ujar Heru Masrukhin, yg menjadi ketua panitia (Panpel) sekaligus salah satu pendiri DCR Enterprise ini.
Kalaupun melibatkan PTMSI, kata Heru, itu hanya dibidang perwasitan saja. “Sampai sekarang (pelaksanaan turnamen edisi kedua) dari pihak PTMSI setempat belum mendapat respon yang memadai,” jelas Heru lagi.
Tapi ia berkeyakinan, dengan berbagai informasi dari mulut ke mulut dari pegiat olahraga ini, atau dari sarana media informasi lainnya, cepat atau lambat akan ada respon dari PTMSI kota Depok. “Kalau nanti ada respon, ya Alhamdulillah, kalaupun belum yang penting kegiatan funturnamen ini berjalan dengan lancar dan sukses,” harapnya.
Dengan respon yang cukup bagus dari ‘penggila’ olahraga ini saja, ia merasa cukup puas, melihat antusiasme para peserta yang membludak mengikuti ajang yang ia helat ini. “Kita bahkan sampai menolak keinginan dari para penghobi olahraga ini karena kuota telah terpenuhi,” ujarnya sumringah.
Sampai saat ini, lanjut Heru lagi, turnamen ini sifatnya hanya sarana menyalurkan hobi para pegiat tenis meja khususnya yang ada di Kota Depok. “Sifatnya ini hanya fun turnamen saja, belum mengarah ke arah misalnya juara dari turnamen ini bisa jadi wakil kota Depok dalam pagelaran di tingkat daerah ataupun provinsi,” imbuhnya.
Tapi ia berharap, dimasa mendatang, DCR Enterprise bisa digandeng oleh PTMSI kota Depok untuk melahirkan atlet-atlet yang berprestasi yang bisa mengharumkan nama kota Depok.
“Sebenarnya Funturnamen ini juga menjadi ajang untuk memetakan potensi-potensi atlet yang ada di kota Depok ini, yang memang membutuhkan ajang turnamen untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan prestasi,” kata pria kalem ini.
Heru Masrukhin, salah satu dari Trio pendiri DCR Enterprise, yakni Eddie Hart menyampaikan hal senada. “Kita mau ‘cek ombak’ dulu. Kalau animo masyarakat bagus, dan bisa diarahkan ke pencapaian prestasi, kenapa tidak?” Ujarnya semangat, seraya menambahkan akan dirumuskan lagi pola ke depannya tentang pelaksanaan turnamen yg dihelat oleh DCR Enterprise ini.
“Istilahnya, kita tak mau sekedar dilirik, tapi kita mau eksistensi kita bisa dilihat masyarakat dengan mengadakan turnamen yang skalanya lebih luas, baik dari pesertanya maupun hadiah yang diperebutkan,” ujar pria berkacamata ini tak kalah semangat.
Pendapat yang sama dilontarkan oleh Dicky Gunawan yang juga menjadi motor dari DCR Enterprise, pelaksanaan funturnamen yang dilaksanakan ini tujuannya adalah membangun ekosistem olahraga tenis meja di kota Depok. “Mudah-mudahan dari funturnamen ini daoat menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas untuk bisa mengharumkan nama kota Depok ditingkat regional atau nasional,” imbuh pria yang juga menekuni beladiri aikido ini.
“Misi dari DCR Enterprise adalah menjadi bagian dari sport sains, juga membangun ekosistem bisnis olahraga yang jauh lebih maju,” pungkasnya.
(Asliatama Ahmad)