Opini  

Tranformasi Peran Wanita Dalam Budaya Kontemporer: Dinamika Globalisasi dan Modernisasi

haluanpublik.com – Peranan wanita dalam budaya kontemporer muncul karena adanya era transformasi globalisasi. Berbeda dengan era sebelumnya, wanita hanya terfokus pada rutinitas melakukan pekerjaan rumah tanpa memiliki kesempatan berinovasi dan bersinergi di luar lingkungannya. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kebebasan dan hak-haknya yang setara. Namun, seiring berjalannya waktu dan dunia berevolusi semakin cepat, manusia mengalami perubahan pola pikir dan cara pandang yang signifikan.

Hal inilah yang membentuk pola pikir setiap orang untuk menerima dan menghargai kesetaraan hak antara wanita dan pria dalam berbagai hal, seperti kebebasan berpendapat, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Dalam pandangan globalisasi dan modernisasi, kesetaraan antara wanita dan pria pada budaya kontemporer terbentuk oleh pola pikir dan lingkungan tempat tinggal.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan cenderung berpikir realistis, serta berbagai fasilitas penunjang sarana prasarana membuat masyarakatnya lebih kreatif ketimbang masyarakat di pedesaan.

Dalam hal ini, faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap pola pikir yang terbatas akan transformasi peran wanita yang lebih kredibel.

Selain itu, faktor yang membuat wanita tak dapat memiliki kesetaraan hak yang sama dengan pria adalah aturan pada budaya dan adat istiadat daerah-daerah tertentu.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki beragam budaya dan adat istiadat, di mana hak pria lebih dominan dari pada wanita. Misalnya, di salah satu daerah tertentu, seorang wanita bila sudah menikah secara tidak langsung akan kehilangan hak warisnya seperti marga, harta, atau aset orang tuanya.

Inilah salah satu contoh ketidaksetaraan hak antara wanita dan pria dalam sisi budaya.
Pada kesimpulannya, transformasi peran wanita dalam budaya kontemporer melalui aspek globalisasi dan modernisasi dipengaruhi oleh edukasi yang membentuk pola pikir rasional, pengaruh terhadap budaya global dan akses informasi yang lebih luas hingga memungkinkan wanita untuk berkompetisi dalam penguasaan dunia pendidikan berjenjang tinggi, pekerjaan, dan penguasaan perkembangan dunia teknologi.

Dengan demikian, peranan wanita untuk mencapai suatu tujuan bersama adalah wujud keikutsertaannya dalam bentuk pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial, dan lain sebagainya. Serta berdedikasi dalam urusan kemanusiaan yang berbudaya dan tersentralisasi pada tujuan globalisasi yang modern.

Ditulis oleh : Abigail Christsanta Pattinama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *