Semarakkan Usia ke-7, Ribuan Pekerja Kilang Pertamina Internasional Kompak Lakukan Employee Volunteerism demi Kelestarian Mangrove

Jakarta, haluanpublik.com – Dalam rangkaian ulang tahun yang ke-7, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) luncurkan sejumlah “kado” dan kontribusi bagi ketahanan energi negeri. Tak hanya ciptakan multiplier effect lewat Proyek Strategis Nasional, melalui aksi sosial bertajuk “Kilang Pertamina Internasional Green Journey Challenge”, ribuan pekerja KPI secara sukarela melakukan aksi charity walk selama satu bulan dengan total jarak tempuh 231 ribu km yang dikonversi menjadi bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) senilai Rp. 178 juta. Inovasi donasi tersebut menggabungkan unsur kesukarelawanan pekerja serta TJSL.

“Hasil donasi yang terkumpul digunakan untuk konservasi Mangrove serta pemberdayaan masyarakat pesisir di Indramayu. Total akan ada 2024 pohon Mangrove yang ditanam. Diproyeksikan, program kami akan mampu mendukung reduksi emisi setara 79,745 kg CO2 selama jangka waktu 20 tahun ke depan, atau sekitar 4kg CO2 setiap tahunnya,” jelas Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen.

Dalam implementasi konservasi Mangrove ini, KPI menggandeng yayasan CarbonEthics, sebuah organisasi yang bergerak di bidang “solusi iklim alami”. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada saat acara syukuran HUT ke 7 KPI beberapa waktu yang lalu.

Secara akumulatif, sepanjang tahun 2024 KPI melalui program TJSL telah menyalurkan bantuan sebesar Rp. 16,5 milyar. Program TJSL yang dijalankan KPI secara berkelanjutan telah membuahkan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari Skor Social Return on Investment (SROI) atas program yang mendapatkan Proper Emas dengan perolehan nilai rata – rata sebesar 2,49, dan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

“Penggabungan gerakan kesukarelawanan dan TJSL bukan hal baru di KPI. Dalam rangka HUT ke-7 KPI, kami melakukan gerakan kesukarelawanan ini dengan semakin masif, hingga menarik partisipasi hampir 2000 pekerja yang berasal dari Kantor Pusat, Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, Kilang Kasim, dan Anak Perusahaan,” imbuh Hermansyah.

Hermansyah menambahkan, selain aksi sosial tersebut, memasuki usia ke-7 banyak pencapaian lain yang dicatat oleh KPI bagi negeri termasuk akumulasi dekarbonisasi setara 3,8 juta ton CO2 sejak 2010, multiplier effect dan serapan TKDN sebesar 33,9% melalui Proyek Strategis Nasional, terus berjalannya roadmap greenfuel melalui proyek kilang hijau, hingga pengembangkan produk-produk setara Euro V dan rendah sulfur.

“Di usia kami yang ke-7, KPI akan terus bergerak maju mengedepankan dampak positif bagi ketahanan energi negeri. Kami mengangkat tema ‘Refining Resilience’ yang mencerminkan kapabilitas KPI untuk mengolah sumber daya energi guna menciptakan profitabilitas kilang di tengah-tengah tantangan trilemma energi yang ada,” pungkas Hermansyah.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (DP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *