Pemalang, haluanpublik.com – Mahasiswa KKN Tematik Undip melakukan Optimalisasi sampah dalam program kuliah kerja nyata (KKN) untuk membantu masyarakat sekitar dalam mengatasi permasalahan sampah di desa Bojongnangka, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang, Jawa Tengah.
Permasalahan sampah selalu menjadi topik perbincangan yang tak kunjung usai di berbagai belahan dunia, salah satunya di Desa Bojongnangka.
Zanira Sungkar, salah satu mahasiswi KKN-T Undip tahun 2023, memberikan terobosan baru bagi Desa Bojongnangka yaitu berupa Kompos D’PUK (Drum Tumpuk) sebagai upaya memanfaatkan dan mengoptimalkan sampah organik yang dihasilkan oleh warga desa khususnya ibu rumah tangga, Jumat (11/08/2023).
Pengolahan sampah organik terus digencarkan oleh mahasiswa KKN-T Undip dengan cara memberikan pengedukasian dan penyuluhan kepada warga desa khususnya ibu rumah tangga. Kegiatan sosialisasi dilakukan pada Senin, 10 Juli 2023 yang bertempat di Balai Desa Bojongnangka dan dihadiri oleh seluruh Ibu – Ibu Kader PKK Desa Bojongnangka, ucap Zanira Sungkar.
Sampah organik yang diolah menjadi Pupuk Kompos D’Puk (Drum Tumpuk) ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai pupuk organik untuk pekarangan rumah, perkebunan, hingga pertanian. Cara pembuatannya pun cukup sederhana yaitu dengan menyiapkan 2 drum bekas yang dilubangi pada bagian dasar drum paling atas dan juga pada tutup drum yang bawah tujuannya agar air lindi dari sampah organik bisa tertampung pada drum yang berada di bawah. Sampah dapur yang telah dikumpulkan di letakan pada drum atas dan diberi bioaktivator berupa EM4 atau ecoenzyme dengan tujuan mempercepat proses pengomposan oleh bakteri – bakteri, terang Zanira Sungkar.
“Inovasi seperti ini sangat bagus sekali karena warga sini juga banyak menghasilkan sampah organik mulai dari sampah dapur hingga sampah hasil pertanian” ujar Ibu Mutmainah selaku Kader PKK Desa Bojongnangka
Kepala Desa Bojongnangka, Wahmu, menuturkan “memang perlu adanya gerakan nyata seperti ini agar masyarakat lebih memahami cara pengolahan sampah organik yang benar” ujar Wahmu.
Dosen Pembimbing Dr.dr. Siti Fatimah Pradigdo, M.Kes dan Dr. Ir. Fahmi Arifan, ST, M.Eng juga menyampaikan harapannya dengan diadakannya penyuluhan terkait pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos warga desa dapat lebih mengoptimalkan dan mengimplementasikannya dengan baik.
Hal ini juga mendapatkan dukungan penuh dari dosen pembimbing, “Pengedukasian serta penyuluhan pupuk kompos ini merupakan salah satu program monodisiplin yang patut didukung agar sampah organik yang dihasilkan desa ini tidak hanya berakhir di tempat sampah saja, namun bisa dimanfaatkan lebih baik “ tutup Fahmi Arifan.
“Penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN-T Undip ini sangat bermanfaat bagi warga desa, terbukti dari antusiasme warga desa yang bersemangat dalam mendengarkan dan ikut mempraktikkan cara pembuatan pupuk kompos yang diajarkan” tutup Siti Fatimah Pradigdo dalam kunjungan konfirmasi kegiatan KKN. (Eko B Art)