Pemdes Wayaloar Menilai Pemberitaan Yang Memojokkan Kinerja Pemdes Adalah Murnih Fitnah Dan Tidak Ada Bukti
HALUAN PUBLIK. Wayaloar Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (jumat 15/09/2023). Berawal dari kunjungan kerja orang nomor satu di Halsel (Bupati) Usman Sidik ke desa Wayaloar beberapa hari lalu, kemudian sekelompok orang mengadukan kinerja Pemdes kepada dirinya di rumah salah satu kelompok mereka di areal pelabuhan.
Dikutip media online Telusur Malut Com memberitakan atas pernyataan Kepala DMPD bahwa Kades Wayaloar tidak mampu menyatukan masyarakatnya dan dinilai arogan, serta ratusan warga dilarang untuk pemasangan meteran air dan PLN.
Dalam pemberitaan itu juga disebutkan bahwa penyaluran BLT hanya di peruntukan keluarga Kades saja dan tidak diberikan insentif tokoh agama di desa Wayaloar.
Atas pemberitaan ini Pemdes Wayaloar dalam hal Kades Wayaloar Zeth Daeng mengklarifikasi pemberitaan di beberapa media online beberapa hari ini, dimana dirinya dituduh atau di fitnah bahwa arogan dan tidak mampu menyatukan masyarakat Wayaloar.
Lanjut Zeth, bahwa pengaduan tersebut adalah murni fitnah dan bohong serta tidak ada bukti
Kronologisnya saat Bupati Usman Sidik melakukan kunjungan kerja ke Wayaloar Pemdes menyediakan tempat di tribun lapangan sepak bola wayaloar warga yang hadir sekitar 50 orang dan Bupati memberikan sambutan kepada warga yang hadir pagi itu. Dan perlu di ketahui Masyarakat Wayaloar yang saat ini berjumlah sekitar 4000 jiwa jadi kalau hanya 8 atau 50 orang belum bisa dikategorikan dan mengatasnamakan Masyarakat.
Selesai pertemuan dengan warga, Bupati di ajak sekelompok orang (10 orang, mereka itu terdiri dari dua kelompok calon pendukung kades nomor 4 dan nomor 1) untuk menuju salah satu rumah dari kelompok mereka di dekat pelabuhan, kemudian kelompok ini menyampaikan pengaduan yakni: dinilai Zeth Daeng selaku Kades arogan, melarang ratusan warga untuk dipasang meteran air dan PLN, bantuan BLT hanya keluarga Kades dan tidak memberikan insentif tokoh agama) sesuai yang sudah diberikan.
Pemdes menilai aduan itu adalah aduan yang mengada-ada alias fitnah (bohong), karena menurut Kades sejak menerima SK Pelantikan dari Bupati dirinya fokus untuk bekerja dan memimpin desa Wayaloar hingga dengan saat ini desa Wayaloar aman, damai dan kondusif walaupun memang ada sekelompok orang yang berasal dari beberapa pendukung calon kades kemarin selalu merasa tidak puas atas apa yang di kerjakan oleh Pemdes, namun menurutnya itu adalah hal biasa dalam sebuah kepemimpinan. Menurut Zeth yang penting torang karja dan terus karja untuk benahi desa ini kedepannya lebih baik.
Masih Zeth menilai dirinya difitnah dengan tuduhan bahwa ratusan warga dilarang pasang meteran air dan PLN itu adalah bohong yang benar adalah sekitar 8 orang saja karena dinilai oleh Pemdes mereka selalu membuat issu di masyarakat misalnya PLN ini hanya kepentingan politik saja nanti selesai pemilihan sudah tidak menyala lagi. Ucapnya
Kedua bahwa dirinya dinilai arogan dan penyaluran BLT hanya keluarga dekat saja, perlu diketahui untuk saat ini semua data orang miskin (baik duda dan janda) itu sudah tervalidasi atau sudah ada di Kementerian Sosial di pusat sehingga Pemdes hanya menyalurkan saja sesuai data (nama) yang tercantum di data bantuan BLT. sehingga kalau dituduh bahwa hanya keluarga terdekat saja itu tidak benar (mama saya aja sudah janda tidak mendapat BLT).
Untuk mengenai insentif tokoh agama menurut Zeth itu sudah tidak dianggarkan lagi sejak tahun 2019, dimana pada tahun sebelumnya dianggarkan sesuai hasil musdes untuk bantuan keagamaan tapi setelah dianggarkan tokoh agama dari pihak muslim menolak untuk menerima bantuan dari Pemdes sehingga Kades membangun konsultasi ke DPMD setelah mendapatkan arahan baru kemudian Kades mengadakan musdes bersama di kantor desa untuk menyetujui menghilangkan pos anggaran (kendatipun ada dari pihak muslim meminta agar post keagamaan Nasrani tetap di anggarkan tapi kades memutuskan tidak perlu supaya adil). Ucapnya
Ketiga adukan kelompok itu kepada Bupati bahwa ada ratusan warga dilarang pasang meteran air dan PLN itu tidak benar dan tidak ada bukti, jika perlu buktikan silahkan panggil kelompok itu dan hadirkan katanya ada ratusan warga supaya jelas, karena menurut Kades tidak pernah memerintahkan stafnya untuk melarang warganya yang kemarin tidak memilih dirinya. Ujarnya
Untuk itu secara pribadi Kades Zeth Daeng mengakui masih jauh dari kesempurnaan untuk memberikan kepuasan kinerjanya kepada masyarakat. Sejak tahun 2017 dirinya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat terus bekerja untuk orang banyak dan bukan untuk dirinya atau keluarganya. Menurutnya sebelum dirinya menjadi kades Desa Wayaloar, wayaloar terlihat kumuh, tidak tertatah dan bahkan dana desanyapun tidak transparan, tapi setelah beliau pimpin tahap demi tahap Wayaloar mengalami perubahan dimana tahun pertama bekerja (2017) Wayaloar mendapat 1 unit tower M3 kemudian di tahun berikutnya (2018) kembali Wayaloar mendapat tower Telkomsel dari Pemerintah dan tahun berjalan wayaloar mendapat bantuan air bersih dan tahun ini 2023 kembali Desa Wayaloar yang dipimpinnya mendapat bantuan PLN walaupun saat dirinya memperjuangkan tidak sedikit kelompok ini membangun issu ini dan itu dan pada akhirnya teralisasi di tahun 2023 ini, ini tidak didapatkan secara instan tapi lewat semangat dan perjuangan serta kegigihan sebagai pemimpin puji Tuhan Desa Wayaloar sekarang sudah terlihat bagus dan kehidupan masyarakat hidup dalam ketenangan dan damai. Olehnya Zeth berharap agar pengaduan sekelompok orang kepada Bupati yang mengatasnamakan masyarakat wayaloar perlu di teliti secara baik-baik, karena menurut dirinya kondisi masyarakat wayaloar sampai dengan saat ini dalam keadaan kondusif.
Dan mengenai laporan Pemdes kepada beberapa orang itu tidak bermaksud untuk memenjarakan tetapi mereka harus mempertanggungjawabkan dan membuktikan tuduhan-tuduhan mereka di depan hukum (penyidik) supaya adil, tidak ada sejarahnya selama ini Zeth Daeng selaku kades wayaloar memenjarakan warganya, sekalipun sebenarnya secara fakta bisa pemdes ambil sikap. Untuk itu satu hal yang Kades Wayaloar Zeth Daeng memohon agar terobosan-terobosan yang selama ini telah dicapai sebagai bentuk prestasi yang telah disumbangkan kepada masyarakat itupun harus patut di akui dan di apresiasi.
Hingga hari ini saya tinggalkan Wayaloar dalam keadan kondusif, dan saya sudah berpesan kepada stafnya untuk tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat dan selalu memperkecil issu-issu dari luar yang tidak bertanggungjawab untuk menenangkan kubuh pendukungnya dan dengan kelompok-kelompok itu. Agar sampai permasalahan ini selesai tidak terjadi apa-apa di desa Wayaloar. Tutupnya (Red)