Orang Tua Murid Keluhkan Kinerja Kepsek SMAN 9 Obi Selatan Dan Minta Dipindahkan
HALUAN PUBLIK. Wayaloar Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (senin 20/06/2023). Orang tua murid mengeluhkan kinerja kepsek SMN 9 Obi Selatan mengenai kinerjanya, pasalnya semua urusan sekolah diputuskan sepihak tanpa melibatkan orang tua dan komite sekolah.
Beberapa orang tua murid menghubungi via WhatsApp kepada wartawan media ini ingin mengadukan kinerja kepala sekolah SMAN 9 Obi Selatan Irene Darmayanan mengenai kinerjanya, soal keputusan-keputusan disekolah terkesan otoriter dan tidak mau menerima masukan dari guru-guru, orang tua murid dan komite sekolah, misalnya disaat pihak sekolah menarik dana dari orang tua murid itu seenaknya dia.
Kemudian sekolah dijadikan sebagai sekolah keluarganya, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah adiknya, suaminya jadi Tata Usaha dan anaknya jadi guru sementara guru-guru PNS yang mengajar di SMA tersebut tidak bisa berkutik
Menurut para orang tua yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa mereka sangat merasa heran dengan tingkah laku kepala sekolah ini, ada banyak anak-anak sarjana yang melamar untuk mengajar di SMA tersebut tidak diterimanya.
Mantan kepala sekolah setelah mendengar informasi ini merasa heran sebab disaat dia menjadi kepsek sekolah tersebut berjalan sesuai aturan. Banyak hal yg terjadi di wayaloar khususnya di SMAN 9, sangatlah aneh, selama 3 kepala sekolah yg pernah memimpin tidak terjadi seperti kepemimpinan 1 ini, bagimana mungkin beliau membatasi guru, sementara yg dibutuhkan oleh sekolah adalah memperbanyak guru.
Sangatlah ironis sekolah yg jumlah siswa terbanyak ketiga di Obi (194), jumlah 8 kelas guru hanya 9 orang, dan setiap mantan alumni yg sudah sarjana di tolak untuk mengabdikan diri di sekolah, ditambah lagi guru” yg mengabdi dibuat sedemikian rupa agar mereka tidak betah dan lain” sebagainya yg pada akhirnya mereka semua keluar. dan para guru yg telah lama mengabdikan diri dan mempunyai peluang menjadi ASN PPPK, juga di tolak dengan alasan yg tidak rasional.
IRENE DARMAYANAN
Kepsek SMAN9
OBI SELATANDulu di jama saya tidak dana bos, dana di mulai untuk SMA 2015, pas ketika saya pindah di sum baru ada dana bos sementara waktu itu kita dapat bantuan pemerintah 12.000, perbulan kali 12 bulan = 12,000,x12=140,000 satu tahun persiswa sekarang per siswa 1 Tahun, 1,940,000,- itu belum siswa yg dapat PIP sampai tamat per siswa 2,000,000,- jadi 196 siswa kali 1,940,000,- jumlah 380,240,000,- bolong PIP, pantasan saja beliau tidak mau menerima guru dari wayaloar, wah pak kades ini penjajahan yg nyata. Imbunya
Dulu di jaman saya tidak ada dana bos,, pas ketika saya pindah di sum baru ada dana bos sementara waktu itu kita dapat bantuan pemerintah 12.000, perbulan kali 12 bulan = 12,000,x12=140,000 satu tahun persiswa sekarang per siswa 1 Tahun, 1.940,000,- itu belum siswa yg dapat PIP sampai tamat per siswa 2,000,000,- jadi 196 siswa kali 1,940,000,- jumlah 380,240,000,- bolong PIP, pantasan saja beliau tidak mau menerima guru dari wayaloar, ini penjajahan berkedok pendidikan. Jelasnya
Beliau merasa heran juga soal dengar info pendaftaran siswa baru diwajibkan belanja atribut sekolah di kepsek yg jumlahnya sangat banyak sampai 2 juta lebih, saya kaget juga pakaian atribut pakaian sekolah sampai semahal itu sementa saya di madapolodi gratiskan biaya masuk termasuk gratis pakaian olah raga, batik, papan nama dan lokasi sekolah semua gratis yg dong beli orang tua cuman pakaian seragam abu” dan pakaian Pramuka. trus doi 380. 240,000,- dia bikin apa itu sementara guru cuman 9 orang dan yg 6 ASN, cukup fantasti memang dong dua laki bini ini, sadis. Ucapnya
Untuk itu orang tua murid berharap agar Kadis Pendidikan Provinsi segera mengganti Kepseknya dengan Kepsek yang baru sebelum program memeras orang tua murid ini berjalan. (Red)