Mahasiswa UNDIP Membuat Ayakan Biji Kopi Sebagai Bentuk Pengoptimalan Pengolahan Kopi

Mahasiswa UNDIP Membuat Ayakan Biji Kopi Sebagai Bentuk Pengoptimalan Pengolahan Kopi

Pemalang, haluanpublik.com – Kopi merupakan salah satu komoditas utama hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.

Dengan diperkirakannya jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, tentu konsumsi masyarakat akan kopi juga meningkat. Peningkatan kuantitas dari produk kopi ini harus diikuti dengan tetap menjaga kwalitasnya. Kwalitas biji kopi sangat mempengaruhi rasa dan nilai jual produk kopi. Dalam rangka memastikan kwalitas biji kopi yang optimal, proses penyaringan/sortasi biji kopi dari biji kopi yang rusak atau tidak sempurna menjadi hal yang sangat penting. Namun, masih banyak petani kopi yang menggunakan tangan atau alat bantu yang tidak tepat untuk melakukan kegiatan sortasi. Ayakan biji kopi menjadi solusi inovatif yang efektif untuk masalah ini yang digunakan untuk menyaring biji kopi.

Dengan memahami pentingnya alat saring yang efektif dalam mengoptimalkan proses pengolahan biji kopi, sebuah kegiatan berjudul “Pembuatan Ayakan Biji Kopi Manual untuk Pengoptimalan Pengolahan Kopi” diinisiasi oleh mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP). Tujuan dari kegiatan ini adalah merancang dan mengembangkan ayakan biji kopi manual yang lebih efisien, sederhana, dan mampu menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, hal tersebut disampaikan Cornelius Gian Mahasiswa Undip dari Program Studi Teknik Mesin, Selasa (22/08/2023).

Lebih lanjut Cornelius Gian menyampaikan bahwa “Kegiatan dimulai dengan merancang konsep ayakan biji kopi manual yang simpel tetapi efisien berlandaskan riset dan studi literatur tentang proses pengolahan biji dan alat saring yang sudah ada”.

Setelah membuat rancangan awal, bahan-bahan dikumpulkan untuk pembuatan ayakan seperti kayu dan plat lubang besi. Ayakan dibuat dengan mempertimbangkan ukuran saringan, material yang digunakan, dan mekanisme operasi yang mudah. Pertimbangan ukuran saringan adalah untuk mencari biji kopi dengan grade terbaik di mana lubang dengan diameter 7 mm untuk kopi jenis robusta dan ukuran yang lebih kecil yaitu 6 mm untuk arabica.

Setelah selesai, dilakukan uji coba pada dua jenis biji kopi tersebut. Hasil dari uji coba ini kemudian dianalisis untuk mengevaluasi efisiensi dan kualitas hasil saringan, pungkas Cornelius Gian.

Kami selaku Dosen pembimbing tim KKN yang bertugas di desa Pulosari kecamatan Pulosari Kabupaten pemalang melihat bahwa ternyata dengan kesungguhan, akhirnya terciptalah ayakan biji kopi manual yang lebih efisien dan sederhana dalam penggunaannya, ujar Dr. Heni Rizqiati S.Pt.

Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng juga turut mengkonfirmasi bahwa “Ayakan ini memiliki potensi untuk membantu para produsen kopi, terutama yang beroperasi dalam skala kecil, dalam meningkatkan kualitas biji kopi yang dihasilkan”.

Yang Kami harapkan, Mahasiswa bisa memberikan edukasi dan berbagi inovasi agar dapat memberikan kontribusi positif dalam industri kopi.
Kegiatan “Pembuatan Ayakan Biji Kopi Manual untuk Pengoptimalan Pengolahan Kopi” merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan akademis mereka untuk menciptakan solusi praktis dan inovatif dalam industri yang memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan, pungkas Fahmi Arifan. (Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *