Pemalang, haluanpublik.com – Adalah Fadel Tito Maulana Tim KKN Tematik Undip 2023 Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Fakultas Sekolah Vokasi melakukan KKN di Desa Klareyan kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang.
Salah satu proker kami adalah merevitalisasi perpustakaan yang ada di Desa tersebut.
Tim kami sempat melakukan survey ke perpustakaan tersebut, banyak hal yang harus dibenahi salah satunya adalah banyaknya buku yang sudah rusak dan tidak layak untuk dibaca, Fadel Tito Maulana menyampaikan hal tersebut pada Senin (07/08/2023).
Hal tersebut apabila kita musnahkan dengan cara dibuang ataupun dibakar tentunya akan menambahkan masalah pada lingkungan.
Seperti yang kita ketahui tumbuh – tumbuhan di bumi memiliki peranan penting salah satunya sebagai pemasok oksigen serta faktor penentu dalam siklus hidrologi. Umumnya kertas dibuat menggunakan bahan pokok berupa selulosa yang terdapat pada kayu pohon. Tentunya dengan kebutuhan manusia sekarang yang cenderung banyak menggunakan kertas berbanding terbalik dengan upaya manusia untuk melestarikan pohon pohon tersebut.
Dengan kita mengelola kertas seperti merecycle kertas menjadi kertas daur ulang, hal tersebut tentunya dapat mengurangi penggunaan kertas. Apabila kebutuhan kertas berkurang maka jumlah pohon yang ditebang pun juga berkurang dan secara tidak langsung kita turut ikut dalam melestarikan bumi.
Untuk mengatasi permasalahan pada perpustakaan di Desa Klareyan yakni buku dan kertas yang sudah rusak, kami melakukan pemanfaatan tersebut dengan cara merecyclenya untuk dijadikan sebuah kertas daur ulang. Kertas daur ulang ini nantinya akan dipakai untuk kepentingan dekorasi maupun administrasi di perpusatakaan tersebut, jelas Fadel Tito Maulana.
Selanjutnya Dosen Pembimbing KKN yaitu Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa “Program kerja multidisiplin ini sangatlah kreatif dan bermakna, selain untuk dibuat kerajinan hal tersebut secara tidak langsung turut serta dalam menjaga bumi dari kerusakan ekosistem penebangan pohon yang berlebih”.
“Program kerja ini sangatlah ramah lingkungan karena selain dapat mengurangi penecemaran limbah kertas, program ini juga dapat menghemat energi dari proses produksi industri kertas sehingga mencegah terjadinya global warming,” pungkas Fahmi Arifan.
Keterangan tersebut ditambahkan Ir. R.T.D Wisnu Broto, M.T. yang juga selaku Dosen Pembimbing KKN, “untuk membuat kertas daur ulang ini dapat dikatakan sangat mudah dan bahan yang diperlukan mudah untuk didapatkan”.
Dari peruntukan bahan bahan yang diperlukan berupa kertas bekas, air, dan pewarna tekstil sedangkan untuk alat yang dibutuhkan berupa kain screen, frame sablon, ember, blender, gunting, dan papan yang dibalut kain.
Proses pembuatan kertas dimulai dari menggunting kecil kecil kertas bekas kemudian rendam di ember berisi air kurang lebih 30 menit. Kemudian blender kertas hingga menjadi bubur dan halus dengan perbandingan air dan kertas 3:1. Setelah itu masukkan bubur ke dalam ember besar berisi air, lalu aduk hingga merata. Ambil cetakan sablon yang sudah dipasang kain screen, lalu masukkan cetakan ke dalam ember kamudian angkat dan tiriskan dengan posisi cetakan tidak boleh miring. Lalu tempelkan cetakan pada papan kain, press menggunakan rakel hingga kadar airnya berkurang. Langkah terakhir adalah lepas perlahan cetakan kemudian keringkan dibawah sinar matahari, jelas Wisnu Broto.
Tentunya disini saya berharap bukan hanya saya dan beberapa orang saja yang menerapkan sistem recycle kertas. Maka dari itu saya juga mengajak masyarakat sekitar melalui mading dan poster untuk ikut menjaga bumi dengan cara memanfaatkan kembali kertas kertas yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah kertas daur ulang maupun kerajinan lainnya, pungkas Wisnu Broto. (Eko B Art).