Pemalang, haluanpublik.com – Mahasiswa KKN Tematik Undip di Desa Klareyan menindaklanjuti kegiatan dari Sosialisasi Digitalisasi Pengembangan UMKM.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan pengelolaan media sosial Instagram sebagai media promosi digital, hal itu disampaikan oleh Selly Tri Lestari prodi Agribisnis Mahasiswa Undip, Rabu (09/08/2023).
Ada beberapa UMKM di Desa Klareyan kecamatan Petarukan kabupaten antara lain adalah usaha minuman serbuk jahe, keripik tempe, abon ayam, hingga pakaian muslimah.
Lebih lanjut Selly Tri Lestari menerangkan bahwa pelatihan pengelolaan media sosial merupakan implementasi program kerja yang dimaksudkan untuk mengoptimalisasi peran UMKM dalam meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Latar belakang dari pelatihan ini yaitu karena pelaku UMKM masih dalam fase pemula dalam menggunakan media sosial Instagram sebagai wadah untuk memperkenalkan UMKM-nya. Pelaku UMKM yang sebelumnya sudah mengikuti Sosialisasi Digitalisasi Pengembangan UMKM dan mendaftarkan diri untuk pembuatan akun media sosial dan e-commerce akan dikunjungi secara door to door, bahkan Pelatihan untuk menggunakan Instagram, dan sebagai media promosi, pungkas Selly Tri Lestari.
Ibu Siti pelaku UMKM langsung menyatakan bersedia untuk dibuatkan akun biar produknya banyak yang tahu, tapi harus diajari dulu”, ujar Siti.
Kami merasa cukup terbantu dengan adanya mahasiswa KKN karena sudah membuatkan akun dan melatih cara pakainya,” kata Siti pemilik UMKM Abon Ayam “AMPERA” saat didampingi pembuatan akun Instagram di rumahnya yang terletak di Jalan Siampel, RT 02/03, Klareyan.
Dalam kunjungan konfirmasi kegiatan Tim KKNT II Undip, Dr. Fahmi Arifan, S.T, M.Eng, selaku dosen pembimbing lapangan juga menyampaikan “Pertama-tama, pelaku UMKM didampingi dalam pembuatan akun Instagram, lalu dilanjut ke sesi pelatihan”.
Selanjutnya beberapa topik yang dibahas pada pelatihan sederhana ini adalah mengenai cara penggunaan akun Instagram, tips membuat konten dan caption yang menarik, pemilihan foto katalog, dan cara promosi di Instagram. Pengelolaan media sosial Instagram ini akan tetap dipantau selama satu minggu ke depan hingga pelaku UMKM ini dapat menggunakan media sosial Instagram secara mandiri untuk mempromosikan produknya, terang Fahmi Arifan.
Tentu harapan dari pelatihan ini adalah pelaku UMKM dapat lebih memaksimalkan peran dari sosial media agar produk dari usaha tersebut lebih dikenal masyarakat luas dan penjualan yang diperoleh meningkat.
“Persaingan bisnis yang semakin ketat di zaman modern ini mendorong para wirausahawan untuk memikirkan strategi dalam memasarkan dagangannya. Pemberian pelatihan pengelolaan media sosial ini dimaksudkan agar pelaku UMKM bisa menggunakan media digital sebagai media promosi di era 4.0,” pungkas Fahmi Arifan.
Melengkapi informasi yang ada Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M.T. menambahkan, “Sekarang kan sudah eranya modern, banyak sekali kelebihan yang pelaku UMKM peroleh jika bisa mengoptimalkan potensi itu untuk marketing dan sebagainya. Jadi, pelatihan pengelolaan media sosial ini salah satu caranya untuk digitalisasi UMKM di masyarakat.” pungkas Wisnu Broto. (Eko B Art).