Kepsek SMAN-9 Wayaloar Irene Darmaryanan Mengusir 17 Siswa Dari Sekolah, Orang Tua Murid Geram Dan Meminta Segera Dipindahkan 2023

Kepsek SMAN-9 Wayaloar Irene Darmaryanan Mengusir 17 Siswa Dari Sekolah, Orang Tua Murid Geram Dan Meminta Segera Dipindahkan 2023

HALUAN PUBLIK. Wayaloar Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (senin 18/09/2023). Kembali tindakan tidak terpuji dilakukan oleh Kepsek SMAN 9 Wayaloar Obi Selatan Irene Darmaryanan kepada 17 orang siswa (8 siswa kelas 3) dengan alasan yang tidak masuk akal.

Lembaga pendidikan adalah sarana atau lembaga untuk mencerdaskan anak bangsa, tapi lain yang dialami oleh ke 17 siswa ( 8 siswa merupakan peserta ujian tahun ini ) di SMAN 9 Wayaloar mereka malah diusir oleh kepala sekolahnya sendiri tanpa alasan yang jelas.

Beberapa orang tua murid yang anaknya di usir dari SMA tersebut mengaduhkan permasalahan ke redaksi media ini lewat saluran watshapp yang namanya tidak mau dipublikasikan. Menceritakan bahwa tiba-tiba masih jam sekolah anak mereka pulang ke rumah kemudian ditanya katanya dapat usir dari kepala sekolah.

Lanjutnya orang tua murid menyampaikan bahwa sudah membayar uang asesmen tahun 2022 sebesar Rp. 1.500.000,- dan di tambah uang baju batik sebesar Rp. 300 ribu sehingga jumlah total Rp. 1.800.000,- sementara jumlah siswa kelas 2 (IPA 24 dan IPS 25 orang) sekitar 49 orang ikut asesmen di Laiwui, ternyata Kepsek SMAN 9 hanya mengikutkan siswa sebanyak 32 orang … pertanyaannya uang asesmen 17 orang yang berjumlah Rp. 25.500.000 dikemanakan oleh Kepsek. Dan di tambah dengan uang baju batik persiswa 300.000 hingga dengan saat ini siswa belum menerimanya.

Pada kegiatan yang sama (asesmen) di SMP Wayaloar dua kali murid SMP di bawah ke Madopolo Kepala Sekolah SMP tidak memungut sepersenpun dari siswa, sangat miris sekali tindakan kepsek SMAN 9 ini menjadikan sekolah sebagai ladang bisnis keluarga.

Kedua, orang tua murid mengeluhkan tindakan kepala sekolah SMAN 9 Wayaloar Irene Darmaryanan, main usir-usir murid, bukanya melakukan pembinaan dan didikan di sekolah malah membunuh karakter anak-anak dan masa depan mereka, Kepsek model apa ini. Jika anak-anak kami bandel surati orang tuanya atau hukum murid dengan membuat surat peryataan tidak bandel lagi tembuskan ke orang tua murid, jangan seperti ini. Kesalnya

Sementara itu wartawan media ini mendapat informasi bahwa kepsek tersebut pernah diusir oleh masyarakat di desa Woi Obi Timur karena memiliki perilaku seperti itu. Disamping itu SMAN 9 Wayaloar ini dijadikan sebagai tempat bisnis oleh keluarga kepsep tersebut, dimana mulai dari jabatan kepala sekolah, wakil kepsek (adiknya) dan kepala tata usaha suaminya sendiri.

Untuk itu orang tua murid berharap setelah membaca pemberitaan ini agar Kadis Pendidikan Provinsi segera memindahkan kepsek tersebut ke sekolah lain, masa di Maluku Utara sudah tidak ada guru lagi untuk penggantinya, tutur salah satu orang tua murid.

Sementara itu wartawan media ini mendapat informasi bahwa kepsek Irene Darmaryanan telah di ganti dengan kepsek yang baru, sebelum Irene berangkat ke Ternate memerintahkan salah satu dewan guru sebut saja Hamsir Yusuf menyuruh murid untuk melakukan aksi penolakan terhadap kepsek baru bertujuan untuk memprovokasi siswa. Namun para siswa menolaknya. Mendengar informasi ini semua orang tua murid merasa gembira, menurut mereka jika kepsek yang lama di ganti maka SMN 9 pasti maju dan mendapat siswa baru lebih banyak tahun depan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *