Bogor, haluanpublik.com – Corporate Sosial Responsibility atau CSR merupakan wujud aksi sosial yang dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, CSR perusahaan harus hadir membantu pemerintah dalam menangani berbagai masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, minimnya fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Hadirnya PT Star Energy di wilayah Bogor, harus mampu menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat, khususnya terkait Pendidikan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Bogor, Rohmat Selamat, S.H., M.Kn., mengungkapkan, CSR dan bonus produksi Star Energy, akan lebih bermanfaat untuk Beasiswa biaya Pendidikan dan Kuliah bagi generasi Muda Bogor.
“Persoalan CSR ini kadang rumit, sering pemanfaatannya tidak menyentuh persoalan pokok yang ada di masyarakat. Jika kita merujuk pada arti dan tujuan, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap kelompok yang menjadi stakeholder-nya yang terkena pengaruh baik langsung maupun tidak langsung dari operasi perusahaan. Artinya, tanggung jawab sosial dari CSR tersebut sebagai bentuk keterlibatan dari perusahaan dalam upaya mengatasi kelaparan dan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan tunjangan untuk pendidikan maupun Kesehatan,” kata Rohmat Selamat kepada awak media, Jumat (14/06/2024).
Rohmat yang asli kelahiran Bogor ini juga mengungkapkan, keberadaan PT Star Energy yang saat ini mengembangkan energi panas bumi di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, bisa memberi manfaat untuk masyarakat.
“Sebagai masyarakat, tentu kita berharap keberadaan PT Star Energy bisa membawa manfaat langsung yang bisa dirasakan masyarakat. Terkait soal CSR ini, alangkah lebih baik bisa dialokasikan untuk Beasiswa biaya Pendidikan Ke Perguruan Tinggi bagi masyarakat, apalagi saat ini masyarakat sedang sangat membutuhkan kerena beban ekonomi saat ini sangat memberatkan dan Mahalnya faktor biaya Pendidikan merupakan hal penting untuk ditanggulangi, banyak saudara-saudara kita, yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena ketiadaan biaya,” harapnya.
Reporter: Tim PWRI/Humas