Inovasi Low Sulphur Marine Fuel Oil Kilang Pertamina di Dumai Ciptakan Value Creation Setara 265 Juta USD

Jakarta, haluanpublik.com – Inovator muda PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Dumai ciptakan inovasi rekayasa proses dan manajemen bahan baku kilang dan menghasilkan valuable product baru yaitu Low Sulphur Marine Fuel Oil. Inovasi ini menghasilkan value creation setara 265 juta USD dan didapuk sebagai “Best Innovation Award” dalam ajang tahunan bergengsi Forum Fasilitas Produksi Migas, bertempat di Surabaya 26-28 Agustus 2024 yang lalu.

“Dalam bisnis kilang dan petrokimia, biaya pasokan crude oil atau minyak mentah merupakan salah satu komponen terbesar, hingga 85%. Melalui inovasi yang kami kembangkan, kami dapat menekan secara drastis kebutuhan crude dari Duri hingga 0% dibandingkan rancangan awal yaitu 17,5%. Sehingga, crude dari Duri tersebut dapat digunakan untuk memproduksi produk ramah lingkungan yaitu Low Sulphur Marine Fuel Oil,” jelas Fritz Mardohar, salah satu inovator KPI unit Dumai dalam Forum Fasilitas Produksi Migas 2024.

Adapun Low Sulphur Marine Fuel Oil merupakan jenis bahan bakar yang dirancang untuk memenuhi regulasi lingkungan yang ketat, khususnya dalam hal pengurangan emisi sulfur dioksida dari kapal. Berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO), sejak 1 Januari 2020, kandungan sulfur dalam bahan bakar kapal harus di bawah 0,5%. Hal ini merupakan penurunan signifikan dari batas sebelumnya yang mencapai 3,5%.

Kini, kilang Pertamina di Dumai dan Sei Pakning mampu memproduksi 1,2 juta barrel produk Low Sulphur Marine Fuel Oil per bulan. Secara akumulatif, kedua kilang tersebut telah mendistribusikan Low Sulphur Marine Fuel Oil sebanyak 23,6 juta barrel baik di lingkup domestik hingga internasional ke Malaysia dan Singapura.

Inovasi di bidang bisnis dan sustainability merupakan cerminan dari komitmen Manajemen ESG KPI yang di tahun 2022 didapuk dengan predikat “Strong” oleh lembaga rating global Sustainalytics dan tergolong dalam unit usaha “Medium Risk”. Inovasi Kilang di Dumai juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur, 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan 14 Ekosistem Lautan.

Para inovator muda KPI unit Dumai akan melanjutkan showcase inovasinya dalam ajang inovasi internasional di Taiwan Innotech Expo 2024 diantaranya Ranu Santoso, Fritz Mardohar, Antonius Ade Aryo, Muhammad Komar, Sendy Pujiatmoko, Julfikar Gilang, Satria Mahardika, dan Agus Hariyanto.

Selain inovator muda KPI unit Dumai, inovator KPI unit Balikpapan juga berhasil meraih predikat People’s Choice IAFMI Innovation Award melalui inovasi Laboratory Solvent 05.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (DP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *