Pemalang, haluanpublik.com – Kepala Desa Nyalembeng Kusnedi dalam paparannya menyampaikan tentang materi Optimalisasi Program Bina Keluarga Balita, sedangkan kader BKB HI Unggulan Mutiara Bunda Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari, Nur Saidah menyampaikan profil dan sejumlah inovasi program terobosan hasil sinergi dengan OPD terkait.
Bahwa tentang BKB HI Unggulan Mutiara Bunda Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang terpilih menjadi wakil Jawa Tengah untuk menyampaikan komitmen Pemkab Pemalang dalam Pendampingan Orientasi Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (Pentas BKB HIU) kepada BKKBN.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Pemalang Mansur Hidayat S.T saat menyampaikan komitmen dukungannya menjelaskan program BKB HI Unggulan ini adalah wujud nyata implementasi (dari penyelenggaraan kelas pengasuhan orang tua yang dapat mendukung percepatan penurunan stunting melalui penyediaan data) “seperti ibu hamil, keluarga dengan anak usia 0-23 bulan, dan lainnya yang terintegrasi antar pihak–pihak terkait”.
“Di Kabupaten Pemalang, kelompok BKB ini sudah tersebar di seluruh Desa dan Kelurahan, yakni sebanyak 223 kelompok dari total 14 kecamatan yang ada,” paparnya kepada BKKBN pusat secara Virtual dari Command Room Diskominfo setempat, Selasa, (10/10/2023).
Sementara untuk mendukung Komitmen tersebut pihaknya telah membuat dua regulasi yakni, pertama SK Bupati Pemalang Nomor 188.4/185/Tahun 2023. Tanggal 10 Mei 2023 tentang BKB HI Unggulan yaitu BKB Mutiara Bunda Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari.
BKB ini merupakan satu satunya BKB yang berada di Lokasi Desa Wisata, hal ini sesuai dengan Kesepahaman Bersama antara BKKBN dengan Kemenparekraf tentang Kolaborasi Program Bangga Kencana dengan Program Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kedua SK Bupati Pemalang Nomor 188.4/186/Tahun 2023. Tanggal 10 Mei 2023 tentang Dewan Penasehat BKB HI Unggulan,” imbuhnya, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang Shanti Rosalia.
Dalam kegiatan secara virtual tersebut Mansur Hidayat kembali menyebutkan sejumlah inovasi yang ada di Pemalang dalam rangka membantu menurunkan stunting sekaligus selaras dengan program BKB Hi Unggulan.
Pertama, Inovasi Gelang Anting (Gerakan Penanggulangan Anak Stunting), Inovasi dengan menggunakan website www.gelanganting.com, yang dapat digunakan untuk menilai status gizi yang telah menggunakan standar antropometri terbaru yaitu PMK No. 2 Tahun 2020. Tahun 2022 Aplikasi Gelang Anting sudah tersebar pada 64.728 pemakai di seluruh wilayah nusantara dan aplikasi digunakan di 25 puskesmas di Kabupaten Pemalang.
Kedua, Inovasi Si Bolang Mahir Plus Plus (Si Buah Hati Lahir Pulang Membawa Akta Kelahiran Plus KK dan KIA Plus JKN – KIS). Inovasi kerjasama dengan Disdukcapil serta BPJS Kesehatan dimana bagi ibu yang melahirkan di Puskesmas akan difasilitasi pembuatan Akta Kelahiran, KIA, KK dan JKNKIS secara gratis.
Ketiga, Inovasi Ceting Kepiting (Cegah Stunting dengan Kartu, Kembang Anak itu Penting), merupakan slogan gerakan untuk menggunakan Kartu Kembang Anak di setiap pertemuan BKB yang ada di seluruh Kabupaten Pemalang.
Keempat, Inovasi MAWAR YITENG (Mak’e waras, bayine kenteng). Kegiatannya berupa TILIK MA’E, Temukan bumil, Ikutkan peran serta masyarakat/keluarga, Lakukan pemeriksaan rutin, hal ini sejalan program dari Provinsi Jawa Tengah yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
Kelima, Inovasi Go Wins (Gerakan Organisasi Wanita Intervensi Stunting) dengan melibatkan peran serta organisasi wanita seperti IIDI, IBI, Muslimat, Aisyiah, Fatayat, Persit, Wanita Katolik Republik Indonesia, dan organisasi wanita lainnya yang tergabung dalam GOW untuk melakukan pendampingan di lokus stunting dengan cara penyuluhan, pengajian, pemberian makanan tambahan dan sosialisasi lainnya.
Selain beberapa inovasi itu, pihaknya juga memiliki Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting, yang terdiri dari BAZNAS Kabupaten Pemalang dan beberapa BUMD yang ada CSR nya, juga peran serta Ketua TP PKK Pemalang dan Gabungan Organisasi Wanita sebagai Bunda Asuh Anak Stunting yang siap membantu turun langsung ke lapangan pada sasaran keluarga stunting.
Diketahui tren prevalensi stunting di Kabupaten Pemalang berdasarkan data ePPGBM telah mengalami penurunan yaitu dari tahun 2021 sebesar 10,35 % pada tahun 2022 menjadi 9,84%. Adapun berdasarkan data SSGI juga mengalami penurunan dari tahun 2021 yaitu 24,7 % menjadi 19,8 %.
“Dalam Pelaksanaan Konvergensi Stunting sudah kami laksanakan dengan melibatkan beberapa OPD dan unsur yang terkait, hal ini bisa dilihat dari keberhasilan Kabupaten Pemalang telah memperoleh penghargaan juara 1 Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2021 tingkat Jawa Tengah,” ungkap Mansur.
Selain itu Kabupaten Pemalang juga berhak mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam acara Wisuda Kerabat (Kelas Orang Tua Hebat) di BKKBN Pusat, dengan terpilihnya Kader BKB terbaik pada Tahun 2022 tingkat Jawa Tengah, dari Kabupaten Pemalang.
Untuk mencapai prestasi ini menurut Mansur dibutuhkan koordinasi dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, hal ini bisa dilihat dari kehadiran Dewan Penasehat BKB HI Unggulan yang terdiri dari Bappeda, Dinsoskbpp, Dinkes, Dindikbud, Dinpermasdes, Disdukcapil, Disparpora Kabupaten Pemalang dan peran TP PKK Kabupaten Pemalang.
“Serta peran dari Kepala Puskesmas, Camat, Kepala Desa, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Kader BKB yang terus semangat dan berkarya untuk kemajuan BKB HI Unggulan,” tambahnya.
Pada akhirnya dapat disepakati bersama bahwa BKB HI Unggulan merupakan satu sarana untuk memantau tumbuh kembang anak menjadi generasi berkualitas.
“Sehingga dengan ini kami menyatakan untuk berkomitmen dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan BKB HI Unggulan di Kabupaten Pemalang,” pungkas Mansur Hidayat.
(Eko B Art).