Guru Pendidik : Berikan Fighting Spirit and Change Spirit, Jangan Hanya Berkutat di Zona Nyaman

Guru Pendidik : Berikan Fighting Spirit and Change Spirit, Jangan Hanya Berkutat di Zona Nyaman

Pemalang, haluanpublik.com – PPDB di SMP Negeri 1 Ampelgading dari kuota yang ada sebanyak 288 telah terpenuhi sesuai dengan komposisi (jalur zonasi, prestasi dan afirmasi).
Alhamdulillah respon masyarakat sekitar di SMPN 1 Ampelgading juga positif, Hal tersebut disampaikan Teguh Purnomo S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampelgading di sela sela kesibukan tugas di kantor tugasnya, Jumat (18/08/2023).

Selanjutnya Teguh Purnomo menambahkan, tentang kelulusan siswa dan penerimaan siswa tahun 2023 tercatat ada kelulusan sebanyak 276 siswa dan penerimaan sebanyak 288 siswa.

Untuk jumlah kelulusannya sebanyak 276 siswa dari 288 siswa, ini berkaitan dengan pandemi covid 19, dimana proses belajar mengajar dilakukan dengan daring selama nyaris dia tahun, dan ketika memasuki tahun ketiga fase belajar dengan luring maka disitu ada loss sekolah (putus sekolah), jadi secara umum putus sekolah dari siswa tersebut di kelas 8, ujar Teguh Purnomo.

Dan selanjutnya untuk pemenuhan PPDB tahun 2023 di SMP N 1 Ampelgading sebanyak 288 siswa yang terbagi dalam 9 rombel dengan jumlah setiap kelas ada 32 murid.

Berangkat dari pengalaman kondisi siswa putus sekolah tersebut, maka kami membuat peraturan sistem aplikasi kontrol manual tapi berbasis online, artinya tahapan dalam rangka untuk kontrol setiap siswa yang hadir dikelas dan kontrol dari kehadiran Guru dikelas, dengan cara ini kami upayakan bisa meminimalisasi yang namanya anak putus sekolah di sekolah ini, jelas Teguh Purnomo.

Dengan menyamakan data yang bisa kita pantau setiap hari, jika terjadi ketidak hadiran siswa dengan keterangan Alpa selama dua kali, maka kami lanjutkan informasi kerjasama dengan Guru wali kelas untuk home visit (berkunjung ke rumah) Siswa untuk mengkonfirmasi kepada orang tua siswa/wali murid perihal atau penyebab dari kealpaan tersebut.

Dan kita melihat respon dari orang tua murid sangat baik, bahkan ada orang tua yang datang ke sekolah untuk konfirmasi hal sebaliknya setelah diadakan visit home.

Hal itu tentu sangat membantu supaya anaknya tetap bisa sekolah, dan sekolah bisa meminimalisasi bahkan mengantisipasi anak putus sekolah dari awal.

Terkait dengan informasi dari PLT Bupati Pemalang Bapak Masur Hidayat tentu kami sepakat, kami juga berupaya menyamakan persepsi tentang membangun kenyamanan di lingkungan di dunia Pendidikan.

Tentunya pesan tersebut kita tangkap dan kita terapkan dilingkungan sekolah agar semaksimal mungkin untuk menjaga kondusifitas internal maupun eksternal.
Dan Kami mencoba berkolaborasi dengan semua pihak terkait, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan dan kemudian kami juga selalu berkoordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk konsultasi hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan penerapannya. Kami juga menyepakati dengan Pemerintah Daerah untuk menghindari ATS (anak tidak sekolah), tegas Teguh Purnomo.

BACA JUGA :   FWJI Peduli, Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Kemayoran

Pesan Kami agar tim Guru selalu memberikan Fighting Spirit and Change Spirit (Semangat Juang dan Semangat Perubahan), jangan hanya berada di zona nyaman tapi teruslah kreatif dan berinovasi yang baik dalam memberikan pembelajaran kepada Siswa.
Apalagi sekarang ada Pembelajaran berdiferensiasi dimana “teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka”, dan hal ini adalah bersesuaian dengan kondisi sekolah saat ini dengan implementasi “Kurikulum Merdeka”.

Dan untuk orang tua teruslah berikan dukungan terbaik untuk putra putrinya dalam menjalani Sekolah dan tahapannya, karena kami selalu meyampaikan informasi dan sosialisasi lewat anak dan bahwa kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik, dan apabila ada suatu permasalahan yang mungkin butuh dikonfirmasi ke sekolah kami membuka lebar-lebar untuk menerima wali murid/orang tua siswa untuk hal tersebut.

Dan untuk Siswa/Siswi harus belajar dengan bahagia dan selamat, itu artinya belajar dengan senang hati, karena belajar iada unsur bermainnya meskipun utamanya adalah pada edukasinya, kemudian tetap selamat yang artinya untuk bersama sama mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, contoh saja saat Olahraga, Guru harus lebih memperhatikan anak-anak untuk standar sarana dan prasarananya dalam berolah raga.

Kami dari SMP N 1 Ampelgading sudah dalam suasana dan lingkungan yang aman, artinya lingkungannya sudah mendukung untuk kegiatan-kegiatan dan pembelajarannya dengan aman nyaman.

Namun demikian kita tetap butuh support dari semua masyarakat lingkungan sekolah, kita perlu umpan balik dari keduanya, kami siap untuk menerima kritik dan saran dan akan kami tindak lanjuti untuk kemajuan SMP N 1 Ampelgading menjadi selangkah lebih Maju, pungkas Teguh Purnomo. (Eko B Art)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *