Dinilai Harita Dan Wanatiara Selaku Perusahaan Tambang Nickel Ternama Di Obi Belum Memperlihatkan Komitmen Bantu Beasiswa Bagi Mahasiswa Obi

Dinilai Harita Dan Wanatiara Selaku Perusahaan Tambang Nickel Ternama Di Obi Belum Memperlihatkan Komitmen Bantu Beasiswa Bagi Mahasiswa Obi

Dinilai Harita Dan Wanatiara Selaku Perusahaan Tambang Nickel Ternama Di Obi Belum Memperlihatkan Komitmen Bantu Beasiswa Bagi Mahasiswa Obi

HALUAN PUBLIK. Jakarta (selasa 02/12/2023). Harita dan Wanatiara kembali disoroti tentang perhatiannya kepada dunia pendidikan khususnya beasiswa diperguruan tinggi, menurut Jofi Cako SH. selaku pembina Himpunan Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Kawasi ( HSPMK ) di jakarta menilai masih banyak mahasiswa asal Obi yang tidak mendapatkan bantuan beasiswa dari kedua perusahaan tambang tersebut (Harita dan Wanatiara)

Menurut Jofi kepada wartawan media ini menuturkan Harita dan Wanatiara sudah seharusnya membenahi kinerja CSRnya agar program yang di kembangkan dititip beratkan pada sektor Sumber Daya Manusia bukan yang lain, Harita dan Wanatiara sudah seharusnya mendorong setiap mahasiswa Obi dengan bantuan beasiswa dan disediakan asrama agar mahasiswa Obi ini fokus pada perkuliahan dan diberi tugas untuk mampu berkompetisi di kota-kota besar seperti Makasar, Surabaya dan Jakarta sampai pada titik memiliki skill, sehingga suatu kelak Obi bisa menghasilkan sumber” daya manusia yang mampu mengurus Obi itu sendiri. Sahutnya

Sementara sesuai data Harita menempati urutan ke 5 sebagai perusahaan tambang nickel terbesar di Indonesia dan Wanatiara juga mampu membangun smelter raksasa serta keduanya memiliki konsesi tambang terbesar di pulau Obi. Harita dan Wanatiara memproduksi Nickel di pulau Obi jutaan USD pertahun.

Jofi Cako, menegaskan agar pihak Harita Grup dan Wanatiara dapat berlaku adil dan turut memperhatikan masalah pendidikan perguruan tinggi terhadap mahasiswa Obi, Sebagai pembina Himpunan Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Kawasi berharap ada rasa keadilan dari kedua perusahaan tambang pertambangan yang mengkeruk hasil di pulau Obi bisa peduli terhadap dunia pendidikan. Tutupnya (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *