Deteksi Dini KEK sebagai Langkah Penting Pencegahan Stunting di Kelurahan Sugihwaras

Deteksi Dini KEK sebagai Langkah Penting Pencegahan Stunting di Kelurahan Sugihwaras

Pemalang, haluanpublik.com – Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) sebagai pemeriksaan dasar deteksi dini kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil.

Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil menyelenggarakan deteksi dini Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil sebagai langkah penting pencegahan stunting di Kelurahan Sugihwaras.

Terletak di Kabupaten Pemalang, Kelurahan Sugihwaras menjadi salah satu pusat fokus dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh perangkat Kelurahan dan Puskesmas Mulyoharjo, yang merupakan Puskesmas pusat dari Kelurahan Sugihwaras, tercatat hingga bulan Februari 2023, terdapat sekitar 90 anak yang mengalami stunting di Kelurahan tersebut. Situasi ini menjadi sorotan serius dalam ranah kesehatan dan memerlukan perhatian khusus, hal tersebut dijelaskan Siti Musyarofah selaku bidan desa di Kelurahan Sugihwaras.

Selanjutnya Siti Musyarofah juga memberikan pemaparan tentang Stunting adalah merupakan kondisi dimana pertumbuhan anak terhambat, yang terlihat dan ditandai dari tinggi badan anak yang berada di bawah rata-rata di kelompok usianya.
Stunting umumnya terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi. Namun, faktor dari ibu juga memiliki pengaruh yang signifikan.
Salah satu faktor tersebut adalah kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil.

KEK atau Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil merupakan salah satu masalah kesehatan yang mendesak dalam upaya pencegahan stunting. KEK sendiri adalah kondisi defisit energi dalam jangka waktu yang lama. Jika kondisi ini terjadi pada ibu hamil, asupan energi yang masuk ke tubuh ibu kurang dari yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempertahankan kesehatan ibu hamil itu sendiri.
Akibatnya, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak janin menjadi terhambat, yang nantinya dapat berujung pada kondisi stunting pada anak.

Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro di Kelurahan Sugihwaras melakukan program deteksi dini KEK pada ibu hamil di Kelurahan Sugihwaras.
Melalui deteksi dini kondisi KEK ini, langkah intervensi tepat dapat segera dilakukan untuk memastikan kesehatan ibu dan pertumbuhan serta perkembangan janin yang optimal.
“Jika ditemukan ibu hamil dengan KEK, kita tangani supaya ibunya tetap sehat, sehingga janin dan bayinya nanti pun sehat. Penanganannya antara lain dengan mengubah ke pola hidup sehat, yaitu dengan konsumsi gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur,” pungkas Siti Musyarofah.

BACA JUGA :   Silaturahmi GCP DPC Kota Bogor ke Kediaman Wakil Wali Kota Bogor Terpilih

Melihat kondisi yang ada, Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Mulyoharjo dan diselenggarakan bersamaan dengan sesi kelas ibu hamil rutin, yang berlangsung di Posyandu RW 01 Kelurahan Sugihwaras pada tanggal Jumat, 21 Juli 2023, demikian ungkap Hayigha Atba’ Sya’nana, Mahasiswi Program Studi Kedokteran Undip. Rabu (09/08/2023).

Selanjutnya Hayigha Atba’ Sya’nana menjelaskan secara singkat mengenai KEK dan dampaknya bagi ibu hamil dan janin serta melakukan pemeriksaan antropometri yang memuat pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas (LiLA) sebagai pemeriksaan dasar deteksi dini KEK. LiLA digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Ibu hamil dikatakan berisiko mengalami KEK jika pengukuran LiLA ibu hamil kurang dari atau sama dengan 23,5 cm.
“Alhamdulillah, dari 7 ibu hamil yang hadir dan telah dilakukan pemeriksaan, tidak ada satupun ibu hamil dengan LILA kurang dari atau sama dengan 23,5 cm, artinya tidak ada ibu hamil dengan risiko KEK. Sayangnya, tidak semua ibu hamil hadir sehingga perlu dilakukan pendampingan pengukuran LiLA di luar program hari ini,” ungkap Hayigha setelah kegiatan berakhir.

Dalam konfirmasi kunjungan kepada tim KKN, Dr. Fahmi Arifan, S.T., selaku dosen pembimbing lapangan mengungkapkan, “Mungkin masih ada yang belum paham terkait KEK ini. Dengan program ini, diharapkan masyarakat lebih melek terkait kondisi KEK pada ibu hamil.” pungkas Fahmi Arifan.

Ditambahkan oleh Siti Susanti “Harapannya masyarakat terutama ibu hamil menjadi paham bahwa kondisi ibu hamil itu memengaruhi perkembangan janin juga, termasuk kondisi KEK selama kehamilan ini,” tutup drh. Siti Susanti, Ph.D selaku dosen pembimbing tim KKN.(Eko B Art).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *