Bharock Resmi Daftarkan Diri Sebagai Caleg Dari Nasdem

Depok, Haluan Publik – Miris dengan keadaan baik infrastruktur dan non infrastruktur diwilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, dan berniat mewaqafkan waktunya dalam ikut berjuang dijalur parlemen Kota Depok guna menjembatani aspirasi keluhan masyarakat.

Edi Dadang Chandra.S.Pd.i.M.H (Bharock) resmi telah mendaftarkan dirinya menjadi Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) ke Partai Nasdem, untuk ikut serta berkiprah dikancah perpolitikan di Kota Depok pada Pemilu 2024 mendatang.

Jebolan S1 Staiska Al-Karimiyah, dan juga telah menyelesaikan S2 nya di Universitas Pamulang (Unpam) ini menilai, bahwa diwilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok sangat butuh perhatian khusus dibeberapa sektor yang dianggap sangat bersifat urgential bagi kelangsungan serta kenyamanan warganya, baik dari sektor infrastruktur dan non infrastruktur. Pasalnya, wilayah Kecamatan Pancoran Mas adalah wilayah Jantungnya Kota Depok.

“Paradigma penilaian kinerja para anggota Dewan yang selalu terlihat santai harus dibuang secara total. Setidaknya, sudah saatnya para Bacaleg membuka wawasan dan cara pikir masyarakat, bahwa kinerja lembaga legislatif tidak lain, adalah untuk memperjuangkan aspirasi dari amanah yang dipercayakan kepadanya, untuk itu saya tergerak untuk mendaftarkan diri menjadi Bacaleg di Partai Nasdem”, Ucap Edi Dadang Chandra (Bharock). Kamis 12/01/2022.

“Idealnya, para Aktor Politik yang kelak akan menjadi anggota parlemen perlu mendapatkan pengawalan serius dari semua elemen masyarakat, atas kinerja dan sebatas mana mereka benar-benar punya kepedulian serius terhadap kelangsungan hidup masyarakatnya, karena jelas, merekalah yang akan bersinggungan langsung dengan lembaga negara”, sambung Bharock.

Mantan Ketua BEM Staiska Al-Karimiyah tahun 2012-2016 ini menyebut, bahwa kebutuhan masyarakat yang sampai saat ini selalu menjadi permasalahan yang pelik adalah, seperti dari segi pendidikan, tidak sedikit para siswa-siswi baik dari jenjang SMP dan SMA, yang ijazahnya masih tertahan di Sekolah asal karena belum mampu membayar biaya yang telah ditentukan, padahal sukses berjalannya sektor pendidikan adalah tolok ukur dari nilai pembangunan bangsa, karena sektor pendidikan mempunyai anggaran khusus yang signifikan alias tidak sedikit.

“Tidak dapat kita pungkiri bahwa pendidikan merupakan instrumen penting dalam pembangunan jangka panjang. Pengembangan pendidikan dampaknya memang tidak terjadi secara seketika karena sifatnya sebatas outcome. Namun, sektor pendidikan adalah faktor pembentuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu wilayah/negara. Jadi, harus fokus dan benar-benar serius dalam menangani bidang ini, karena hal ini adalah tolok ukur nilai sukses hasil kinerja para penyelenggara negara khususnya ditingkat daerah”, ungkapnya.

Edi Dadang Chandra (Bharock) menambahkan, bahwa selain sektor pendidikan, permasalahan krusial justru tak terurus dengan rapih pada lini infrastruktur yang masih saja selalu terjadi banjir di area pusat Kota. Sementara di sektor sosial dan kesehatan, terus selalu membuat masyarakat merasa kebingungan dalam mengakses program kesejahteraan, yang berujung kepada rasa lelah serta berdampak pada timbulnya rasa keputusasaan.

BACA JUGA :   Pentingnya Mitigasi, Karutan Berikan Penguatan Tusi Hadapi Isu Gempa Megathrust

“Saya sangat mengapresiasi atas banyaknya program-program kesejahteraan kemasyarakatan yang ada khususnya di Kota Depok saat ini. Namun, sayangnya suara sumbang dikhalayak malah selalu sering terdengar tentang buruknya kualitas realisasi pembangunan, keberpihakan dalam merealisasikan alokasi anggaran pembangunan, serta kesulitan masyarakat dalam mengakses program-program yang memang diperuntukkan bagi kebutuhan masyarakat”, imbuhnya.

“Kemudian, dalam kaitannya dengan dunia ketenagakerjaan (employment), kualitas pembentukan SDM akan berimplikasi positif terhadap kualitas keperilakukan (behaviour) dan keterampilan (skills). Sehingga banyak pemangku kebijakan di suatu wilayah/negara memandang bahwa sistem pendidikan (termasuk di dalamnya soal kinerja tenaga pendidik/guru) merupakan aspek vital yang harus dipelihara perkembangannya. Padahal menurut saya, hal yang perlu dilakukan adalah penegasan Perda tentang kewajiban dari para pengusaha, untuk melakukan rekruitmen dari wilayah setempat, terutama pemberian kesempatan bagi para pemula untuk membuktikan kualitas dirinya”, terangnya.

Edi Dadang Chandra (Bharock) mengatakan, bahwa dengan masih adanya angka pengangguran dari kalangan tenaga kerja lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi menunjukkan, bahwa kurikulum pendidikan kita belum menjawab kualifikasi keterampilan yang dibutuhkan para vendors.

“Terutama pada lulusan SMK, dan pendidikan vokasi lainnya, yang masa depannya masih banyak yang mengambang. Padahal tujuan dari pendidikan vokasi ialah mempercepat lahirnya sejumlah tenaga kerja terampil yang siap pakai. Jika sudah demikian, maka logika sederhananya memang ada masalah-masalah mendasar yang terkait koneksitas kurikulum dengan dunia kerja, dan dalam hal ini perlu adanya dukungan dari semua element masyarakat kepada kami di Nasdem, untuk bersama-sama memperjuangkan hak-hak kesejahteraan masyarakat”, lanjutnya.

“Saya berharap kepada masyarakat, khususnya diwilayah Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, bisa ikut serta bersama kami di Nasdem untuk melakukan upaya-upaya aktif dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik menuju masa depan, serta bersama-sama membangun lingkungan yang nyaman tanpa lagi adanya kesulitan yang berarti”, pungkas Edi Dadang Chandra.(Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *