Depok, haluanpublik.com – Hj. Yeti Wulandari menggelar Acara Haul Ke-5 Ayahanda AKBP (Purn) H. Mukmin Yosomijoyo Bin H. Yososentono yang Lahir di Magelang tanggal, 21 Oktober 1949, Wafat di Kelapa dua Depok, tanggal 01 Desember 2018, Bertempat, Jl. Komjen M. Yasin, Gang Melati RT.03, RW.07 No.41 Areman Tugu, Depok, Sabtu (3/12/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut, Maulana Bungaran, para pengurus lingkungan se-Kecamatan Cimanggis, dengan penceramah KH. Ibnu Khaldun beserta Fachri SMS.
Mengutip hadist HR. Ibnu Khuzaimah, yang disahkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi dari Jabir RA, bahwasanya ketika Nabi Muhammad SAW naik mimbar saat ke anak tangga pertama, kedua, dan ketiga dengan mengucapkan tiga kali ‘Aamiin’. Hj.Yeti Wulandari.SH menerangkan, bahwa para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, kami semua mendengar engkau berkata : Aamiin, aamiin, aamiin, dan Rasulullah pun menjawab, ‘Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan namun dosanya tidak diampuni. Maka Aku pun berkata: Aamiin.
“Kemudian Dia (Jibril) berkata : Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga. Aku pun berkata : Aamiin”, terang Hj.Yeti.
“Kemudian Dia (Jibril) berkata : Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan dihadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu. Maka Aku pun berkata : Aamiin.(HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi)”, sambungnya.
“Terima kasih banyak kepada semua para tamu undangan yang telah hadir malam hari ini, walaupun telah diguyur hujan. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebaikan bagi kita semua yang hadir, dan memberikan syafaatul uzzma bagi kita semua, aamiin”, ujar Srikandi Partai Gerinda Kota Depok.
“Sebagaimana nasehat ulama : ‘Wa Kafaa Bil Mauti Wa Idzho’, yang artinya Cukuplah Kematian Sebagai Pemberi Nasehat’. Semoga dari setiap rangkaian do’a-do’a yang kita panjatkan malam hari ini segera dikabulkan Allah SWT baik bagi yang masih hidup maupun para keluarga yang telah meninggalkan kita semua, aamiin”, ungkapnya.
Hj. Yeti Wulandari menyebut, bahwa berbakti kepada orang tua di dalam agama Islam merupakan bagian dari etika Islam yang menunjukkan sikap birrul walidain.
“Birru aabaa akum tabirru abnaa akum (berbaktilah kepada kedua orang tuamu niscaya kamu akan dibaktikan oleh anak-anakmu). Berbakti kepada kedua orang tua adalah suatu amalan yang paling utama, dan tinggi setelah beriman kepada Allah. Bahkan didalam Al-Qur’an ayat tentang perintah berbakti kepada kedua orang tua banyak disandingkan setelah perintah untuk beribadah kepada Allah, dan saya berharap dari acara ini minimal kami sekeluarga bisa mencapai birrul walidain kepada ayahanda kami, aamiin”, pungkasnya.
“Bakti menuntut sesuatu yang bersifat materi dan emosional, adalah kebajikan tertinggi yang menekankan pada usaha anak dan cucu sebagai upaya sentimen positif dalam memelihara nama baik keluarga. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua jamaah yang hadir, dan semoga Allah SWT segera memberikan ganjaran pahala serta kebaikan bagi kita semua, aamiin”, tutup Hj Yeti Wulandari.
(Deni)