Ketua Fraksi PKB Depok, Siswanto Dorong Penguatan Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Ragam Kultur

Ketua Fraksi PKB Depok, Siswanto Dorong Penguatan Pelestarian Budaya Lokal di Tengah Ragam Kultur

Depok, haluanpublik.com – Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok sekaligus anggota Komisi D, Siswanto, menegaskan pentingnya penguatan pelestarian budaya lokal sebagai pijakan moral dan peradaban di tengah pesatnya urbanisasi yang membawa beragam kultur baru ke kota.

Menurutnya, Fraksi PKB secara konsisten mendorong Dinas Kearsipan dan Kebudayaan untuk mengembangkan serta menjaga warisan budaya Depok. Salah satu gagasan yang pernah diusulkan adalah konsep “Depok Tempo Dulu” sebagai ikon budaya kota, meskipun inisiatif tersebut belum direalisasikan akibat perbedaan semangat di internal legislatif yang membuat anggaran tidak teralokasi maksimal.

Kata Siswanto dalam acara menyapa warga di lapangan Pemuda Pratama, Jumat (5/12), “Kami menyambut baik dorongan provinsi untuk memperkuat sektor kebudayaan. Meskipun sosialisasinya belum luas, kami di DPRD tetap berkewajiban menjaga budaya Depok.”

Ia menilai tantangan di Depok lebih kompleks dibandingkan daerah lain. Sebagai kota urban, Depok menjadi titik temu berbagai kultur luar, sehingga semangat mempertahankan budaya asli hanya tetap kuat di kalangan warga lokal lama. Oleh karena itu, ia menyarankan dilakukan survei sederhana untuk memetakan budaya yang paling menonjol agar dapat dikembangkan secara terarah.

“Esensi budaya itu menjaga peradaban dan etika masyarakat,” tambahnya, menyebutkan tradisi palang pintu dan batik sebagai bagian dari identitas dan adab masyarakat Depok. Ia juga mengingatkan warga pendatang dan wisatawan untuk menghormati budaya daerah tempat tinggal atau berkunjung.

PKB akan terus memperjuangkan peningkatan anggaran pelestarian budaya agar tidak sekadar wacana. Ia mengajak seluruh anggota DPRD menyatukan visi agar budaya lokal tidak hanya dipertahankan, tetapi berkembang menjadi kekuatan identitas kota, tegas Siswanto.

“Depok adalah kota urban yang menerima banyak kultur. Tantangannya adalah bagaimana memfasilitasi keberagaman itu tanpa menghilangkan akar budaya,” ujarnya, yang meskipun merindukan budaya Jawa Timur asalnya, menekankan pentingnya menghormati budaya setempat.

Siswanto berharap pelestarian budaya diposisikan sebagai investasi peradaban jangka panjang. Dengan langkah kolektif dan kebijakan tepat, Depok dapat tumbuh sebagai kota multikultur yang tetap berpijak kuat pada nilai-nilai budayanya. (Dn)