Pemalang, haluanpublik.com – Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pemalang Yulies Nuraya mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil menyusul ditemukannya kasus lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur dengan hasil pemeriksaan terkonfirmasi Polio Vaccine Denved Polio Virus Type 2 (VDPV2).
“Serta ditemukannya virus VDPV2 pada sampel lingkungan di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya, saat sosialisasi pelaksanaan Sub PIN di salah satu hotel di Pemalang, Selasa (9/1/2024).
Yulies Nuraya juga menambahkan sesuai dengan rekomendasi Komite Imunisasi Nasional (KIN), maka harus dilaksanakan respon imunisasi melalui pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional sejumlah dua putaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah, seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Sleman, Provinsi DIY.
“Kabupaten Sleman, Provinsi DIY juga menjadi wilayah pelaksanaan Sub PIN karena dinilai berisiko tinggi karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten,” terang Yulies Nuraya.
Dalam kesempatan itu Yulies Nuraya juga mengingatkan untuk tidak lengah terhadap penyebaran virus polio, karena virus ini dapat hidup selama beberapa waktu di air dan tanah.
Menurutnya Polio ditularkan melalui Iingkungan yang tercemar tinja yang mengandung virus pofio, serta perilaku buang air besar (BAB) sembarangan berperan dalam penyebaran polio. Dan observasi, didapati Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penduduk yang masih kurang yakni, Masih ada penduduk yang menerapkan BAB terbuka (di sungai).
“Meskipun tersedia toilet, lubang pembuangan langsung mengalir ke sungai kemudian air sungai dipakai sebagai sumber aktivitas penduduk, termasuk tempat bermain anak-anak,” tutur Yulies Nuraya.
Sementara itu terkait dengan lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) tersebut, maka pihaknya akan melaksanakan Sub PIN dengan memberikan imunisasi novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) kepada seluruh sasaran usia 0 – 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Sasaran sub PIN Polio di Kabupaten Pemalang adalah 157.261 anak yang berusia O – 7 tahun,” tegas Yulies Nuraya.
Sedangkan untuk suksesnya kegiatan Sub PIN ini, pihaknya akan melakukan dua putaran yang dimulai pada 15 Januari 2024. Masing-masing putaran dilaksanakan dalam waktu satu minggu ditambah lima hari sweeping. Dan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan.
“Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95 persen untuk masing-masing putaran,” pungkas Yulies Nuraya.
Sebagai informasi lanjutan, bahwa Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kabupaten Pemalang menurut rencana dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.
Sebanyak 157.261 anak usia 0 – 7 tahun di Kabupaten Pemalang dijadwalkan menjadi sasaran dalam program nasional tersebut.
(Eko B Art)